Apa itu PETTING? Petting sebenarnya berasal dari Amerika yang berarti “menyentuh” atau “mencumbu”. Terkait dengan hubungan intim, petting berarti memberikan rangsangan pada organ seksual atau payudara pasangan yang biasanya dilakukan dengan tangan atau mulut untuk memberikan kesenangan seksual. Petting sering disebuat bagian dari foreplay yang berarti sesuatu yang dilakukan sebelum hubungan intim dimulai dan ha ini baik dilakukan bagi kedua pasangan agar tubuh siap untuk penetrasi yang sesungguhnya.
Hampir seluruh wanita membutuhkan petting sebelum hubungan intim untuk mempersiapkan organ genital. Lebih khusus petting akan membuat vagina terbuka, mengeluarkan cairan vagina dan membuat wanita senang sehingga ia benar-benar menikmati hubungan intim.
Kegagalan memberikan petting pada pasangan merupakan salah satu kesalahan paling umum dilakukan pria sehingga berujung ketidakpuasan hubungan intim bagi wanita.
Petting bukan hanya dapat dilakukan pria terhadap wanita dengan mencumbu, mencium, menjilat, menghisap payudara dan puting, menstimulus clitoris, vulva dan vagina dengan tangan, bibir atau lidah sementara wanita dapat melakukan hal yang sama pada pria dengan menyentuh, meraba, mencium dan menjilat dan menghisap penis pasangan.
Petting akan sangat mengasyikan bagi pasangan dan sangat membantu pasangan wanita mencapai klimaks.
Kasus I: "Petting"
"Saya K, remaja putri berusia 17 tahun. Ada beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan : 1. Saya suka sekali memainkan klitoris saya. Apakah dengan melakukan hal tersebut berarti saya melakukan onani/masturbasi? 2. Saya punya pacar dan kami seringkali melakukan cumbuan. Pacar saya sering sekali memainkan vagina saya dengan tangannya. Yang ingin saya tanyakan, apakah saya masih perawan? Karena dari vagina saya pernah keluar darah dan saya merasakan ngilu. 3. Apakah saya bisa hamil apabila saya dan pacar saya saling menggesekkan alat kelamin, tetapi kami berdua masih menggunakan underwear? 4. Apakah puting payudara akan mengencang apabila merasa nafsu? Wah, saya minta maaf apabila pertanyaan saya terlampau banyak. Mohon segera dijawab, terima kasih!"
Jawaban:
Dear K yang pertanyaannya banyak. Sebelumnya terima kasih atas pertanyaannya... Langsung dijawab aja ya ....
1. Masturbasi atau onani adalah perilaku merangsang organ kelamin sendiri untuk mendapatkan kepuasan seksual. Nah dari cerita kamu, kamu memang melakukan masturbasi. Hal ini karena klitoris adalah salah satu titik rangsangan seksual pada perempuan. Perlu juga
diketahui bahwa banyak dampak dari melakukan masturbasi/onani antara lain:
* Infeksi terutama jika menggunakan alat-alat yang membahayakan seperti benda tajam, benda lain yang tidak steril.
* Energi fisik dan psikis terkuras, biasanya menjadi mudah lelah, sulit konsentrasi, dan malas melakukan aktivitas lain.
* Dapat merobek selaput dara (karena letak selaput dara hanya sekitar 1-1,5 cm dari permukaan vagina).
* Pikiran terus-menerus ke arah fantasi seksual.
* Perasaan bersalah dan berdosa.
* Bisa lecet jika dilakukan dalam frekuensi tinggi.
* Kemungkinan mengalami ejakulasi dini pada saat nantinya berhubungan intim.
* Kurang bisa memuaskan pasangan jika sudah menikah (karena terbiasa memuaskan diri sendiri atau merangsang diri sendiri.
* Menimbulkan kepuasan diri dan eksplorasi diri.
* Menimbulkan ketagihan.
2. Perawan atau tidak perawannya seorang tidak dapat diukur dari sudah sobek atau belumnya hymen/selaput dara. Tetapi, lebih pada kejujuran pada diri sendiri berkaitan dengan pernah atau tidaknya melakukan hubungan seksual. Tetapi, kalau yang kamu tanyakan apakah selaput dara kamu masih utuh atau tidak, kemungkinan besar tidak utuh lagi mengingat panjangnya jari tentu saja lebih panjang dari jarak selaput dara yang hanya 1-1,5 cm dari liang vagina.
3. Jawabannya. Biiisaaa!! karena yang kamu lakuin itu namanya petting yaitu melakukan hubungan seks dengan atau tanpa pakaian, tetapi tanpa melakukan penetrasi penis kedalam vagina. Walaupun tanpa melepaskan pakaian, petting tetap dapat menimbulkan kehamilan yang tidak diinginkan karena sperma tetap bisa masuk ke dalam rahim ketika terangsang perempuan akan mengeluarkan cairan yang mempermudah masuknya sperma ke dalam rahim, sedangkan sperma itu sendiri memiliki kekuatan untuk berenang masuk ke dalam rahim jika tertumpah pada celana dalam yang dikenakan perempuan, apalagi jika langsung mengenai bibir kemaluan..gimana serem gak tuh..makanya kalo bisa jangan coba-coba lagi ya.
4. Jawabannya.. ya...apalagi kalau diraba-raba atau kena rangsangan yang akibatnya ya payudara jadi mengencang padat. Prinsipnya hampir sama dengan prinsip ereksi pada pria. Gimana, udah jelas kan???
Salam manis.
Kasus II: Kebiasaan Onani
"Saya cowok umur 18 tahun, berat 59 kg, tinggi 168 cm, punya kebiasaan onani sejak kelas IV SD. Di samping itu, jika banyak minum air putih, buang air seninya jadi sering, 5 sampai 10 menit sekali. Yang mau saya tanyakan, apakah alat reproduksi saya masih berfungsi dengan baik dan saya masih bisa punya keturunan? Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih."
Jawab :
Halo Boy,
Onani tidak menimbulkan risiko fisik seperti mandul, impotensi, cacat, dan lain-lain, asal dilakukan secara aman, steril, dan tidak menimbulkan luka serta infeksi. Onani juga tidak menimbulkan kemandulan atau gangguan saraf, jadi tentu saja alat kelamin kamu masih dapat berfungsi dengan baik dan dapat memberikan keturunan.
Pengaruh onani atau masturbasi biasanya bersifat psikologis, seperti perasaan bersalah dan berdosa, dan kadarnya juga berbeda-beda pada setiap orang.
Oke deh, segitu aja penjelasan dari kita. Semoga bisa membantumu ya. Salam Curhat
Kasus III: Alat Kelamin Wanita
"Dear Curhat, saya gadis 15 tahun, ada beberapa yang ingin saya tanyakan mengenai alat kemaluan wanita. 1. Apakah bulu yang tumbuh di sekitar alat kemaluan harus dipotong? Kalau iya, dengan cara apa, apakah digunting dan harus sampai bersih? Jika tidak, apakah akan mengganggu? 2. Apakah baik jika memakai pantyliners setiap harinya? Dan paling baik diganti berapa lama? Apakah boleh jika hanya diganti setiap mandi saja? 3. Jika sedang mens, saya hanya mengganti pembalut jika mandi saja, apakah hal itu wajar, karena beberapa orang mengganti tiap 4 jam sekali? Apakah darah yang dikeluarkan oleh saya pada waktu mens tergolong normal? 4. Sekarang banyak tisu pembersih alat kelamin, dan sabun untuk alat kelamin, apakah aman jika menggunakan produk tersebut? Terima kasih kepada Curhat yang bersedia menjawab pertanyaan saya, karena saya bingung mau bertanya kepada siapa. Semoga Curhat semakin banyak membantu kawula muda."
(Tina)
Jawab:
Dear Tina,
Wah, lagi bingung yah. Kita langsung aja bahas pertanyaan kamu ya....
1. Rambut-rambut yang tumbuh di sekitar organ reproduksi memang kudu dipotong. Cowok-cewek harus rutin memotong rambut-rambut ini supaya pertumbuhannya tidak berlebihan. Kalau rambut ini tumbuh lebat banget, wah, malah jadi tempat yang asyik buat bakteri, jamur, atau virus bahaya lainnya berkembang biak. Enggak perlu dicukur abis, cukup dipendekkan saja sebulan satu kali. Rambut-rambut ini kita perlukan buat pertumbuhan "bakteri baik" yang membantu kita melawan bakteri jahat.
2. Pantyliners membantu kita mengatasi saat-saat berat keputihan. Keputihan normal biasanya dialami cewek menjelang mens, sesudah mens, atau saat-saat cewek sedang suntuk berat. Pantyliners membantu kita menjaga kebersihan organ reproduksi. Sebaiknya, jangan digunakan setiap hari, enggak bagus juga buat pergantian udara di sekitar organ reproduksi.
3. Mengganti pembalut sebaiknya memang setiap 4-5 jam sekali. Apalagi kalau sedang banyak-banyaknya. Menstruasi setiap orang berbeda, ada yang sangat banyak, tapi hanya 2-3 hari, ada juga yang mensnya sedikit tapi lama. Tiap individu memiliki siklusnya masing-masing.
4. Bagus juga kalau sesekali kita menggunakan tisu/sabun pembersih organ kelamin. Tapi ingat, jangan berlebihan supaya enggak ikut membunuh bakteri baik tadi. Dua minggu sekali cukup.
Salam manis.